Minggu, 02 Juli 2023

Cerita Rakyat Sangkuriang

Cerita Sangkuriang adalah salah satu cerita rakyat yang berasal dari Provinsi Jawa Barat. Cerita ini berkaitan dengan Tangkuban Perahu, salah satu gunung aktif di Jawa Barat. Kisah Sangkuriang dipercaya sebagai penyebab utama munculnya gunung Tangkuban Perahu. Kisah ini menceritakan kegagalan seorang pria bernama Sangkuriang untuk meminang Seorang wanita Dayang Sumbi. Cerita rakyat Sangkuriang mengandung pesan moral agar tetap berpegang teguh pada nilai moral yang ada di masyarakat.


    Pada zaman dahulu, tersebutlah kisah seorang puteri raja di Jawa Barat bernama Dayang Sumbi. Dia mempunyai seorang anak laki - laki yang diberi nama Sangkuriang. Anak tersebut sangat gemar berburu diai berburu dengan ditemani oleh Tumang, anjing kesayangan istana. Sangkuriang tidak tahu, bahwa anjing itu adalah titisan dewa dan juga bapaknya.
    Pada suatu hari Tumang tidak mau mengikuti perintahnya untuk mengejar hewan buruan. Maka, anjing tersebut diusirnya ke dalam hutan. Ketika kembali ke istana, Sangkuriang menceritakan kejadian itu pada Ibunya. Bukan main marahnya Dayang Sumbi begitu mendengar cerita itu.
    Tanpa sengaja dia memukul kepala Sangkuriang dengan sendok nasi yang dipegangnya. Sangkuriang terluka. Dia sangat kecewa dan mengembara. Setelah kejadian itu, Dayang Sumbi sangat menyesali dirinya. Dia selaly berdoa dan sangat tekun bertapa. Pada suatu ketika, pada dewa memberinya sebuah hadiah. Dia akan selamanya muda dan memiliki kecantikan abadi.
    Setelah bertahun - tahun mengembara, Sangkuriang akhirnya berniat untuk kembali ke tanah airnya. Sesampainya disana, kerajaan itu sudah berubah total. Di sana dijumpainya seorang gadis jelita yang tak lain adalah Dayang Sumbi. Terpesona oleh kecantikan wanita tersebut maka, Sangkuriang melamarnya.
    Oleh karena pemuda itu sangat tampan, Dayang Sumbi pun sangat terpesona padanya. pada suatu hari Sangkuriang minta pamit untuk berburu. Dia minta tolong Dayang Sumbi untuk merapikan ikat kepalanya. Alangkah terkejutnya Daysng Sumbi ketika melihat bekas luka di kepala calon suaminya. Luka itu persis seperti luka anaknya yang telah pergi merantau.
    Setelah lama diperhatikannua, ternyata wajah pemuda itu sangat mirip dengan wajah anaknya. Dia menjadi sangat ketakutan. Maka kemudian dia mencari upaya untuk menggagalkan lamaran Sangkuriang. Dia mengajukan dua buah syarat. Pertama, dia meminta pemuda itu untuk membendung sungai Citarum. Yang kedua, dia minta Sangkuriang untuk membuat sebuah sampan besar untuk menyeberang sungai.
    Kedua syarat itu harus sudah dipenuhi sebelum fajar menyingsing. Malam itu Sangkuriang melakukan tapa. Dengan kesaktiannya dia mengerahkan makhluik - makhluk gaib untuk membantu menyelesaikan pekerjaan itu. Dayang Sumbi pun diam - diam mengintip pekerjaan tersebut. Begitu pekerjaan itu hampir selesai, Dayang Sumbi memerintahkan pasukannya untuk  menggelar kain sutera merah di sebelah timur kota.
    Ketika menyaksikan warna memerah di timur kota, Sangkuriang mengirahari sudah selesai. Dia pun menghentikan pekerjannya. Dia sangat marah oleh karena itu berarti dia tidak dapat memenuhi syarat yang diminta Dayang Sumbi. Dengan kekuatannya, dia menjebol bendungan yang dibuatnya. Terjadilah banjir besar melanda seluruh kota. Dia [un kemudian menendang perahu besar yang dibuatna.
    Perahu itu melayang dan jatuh, menjadi sebuah gunung di bagian utara kota Bandung sekarang, yang bernama "Tangkuban Perahu".

Rabu, 28 Juni 2023

Kisah Legenda Jawa : Cerita Rakyat Ande Ande Lumut

Cerita rakyat Ande - Ande Lumut merupakan dongeng anak yang cukup banyak di cari oleh anak - anak di seluruh nusantara. Cerita rakyat Ande - Ande Lumut dikaitan dengan kerajaan kembar di Jawa Timur, yaitu Kerajaan Jenggala yang dipimpin Raja Jayengnegara dan Kediri yang dipimpin Raja Jayengrana. Konon pada dahulu kala, kedua kerajaan itu masih terletak dalam satu wilayah yang bernama Kahuripan. Selamat membaca

Kisah Legenda Jawa : Cerita Rakyat Ande Ande Lumut



    Pada zaman dahulu, ada sebuah Kerajaan besar yang bernama Kerajaan Kahuripan. Namun, untuk mencegah perang persaudaraan Kerajaan Kahuripan di bagi menjadi dua Kerajaan, yaitu Kerajaan Kediri dan Kerajaan Jenggala. Suatu hari sebelum Raja Erlangga meninggal, ia berpesan untuk menyatukan kembali kedua Kerajaan tersebur.
    Akhirnya, kedua Kerajaan tersebut bersepakat untuk menyatukan kedua Kerajaan, dengan cara menikahkan Pangeran dari Kerajaan Jenggala, yaitu Raden Panji Asmarabangun. Dengan Putri cantik Dewi Sekartaji dari Kerajaan Kediri.
    Namun, keputusan untuk menikahkan Pangeran Raden Panji Asmarabangun dengan Putri Sekartaji, di tentang oleh Ibu Tiri Putri Sekartaji. Karena istri kedua dari kerajaan Kediri menginginkan Putri kandungnya sendiri yang menjadi Ratu Jenggala. Akhirnya, ia merencanakan untuk menculik dan menyembunyikan Putri Sekartaji dan ibu kandungnya.
    Suatu hari, Raden Panji datang ke Kerajaan Kediri untuk menikah dengan Dewi Sekartaji. Namun, Putri Sekartaji sudah menghilang. Mengetahui hal itu Pangeran Panji sangat kecewa. Namun, ibu tiri Putri Sekartaji membujuknya untuk tetap melangsungkan pernikahan tersebut Putri Sekartaji di gantikan dengan Putri kandungnya Intan Sari. Namun, Pangeran langsung menolak usulan tersebut.
    Karena sangat kecewa, Pangeran Panji memutuskan untuk mencari Putri Sekar dan Ibunya. Ia akhirnya mengganti namanya menjadi Ande - Ande Lumut. Suatu hari, ia menolong seorang Nenek yang sedang kesusahan yang bernama Mbok Randa. Akhirnya, mbok Randa mengangkatnya sebagai anak angkat dan tinggal dirumah Mbok Randa.
Suatu hari, Ande - ande Lumut meminta ibu angkatnya untuk mengumumkan bahwa ia sedang mencari calon istri. Banyak gadis - gadis desa di sekitar desar Dadapan untuk bertemu dan melamar Ande - ande Lumut. Namun, tidak seorangpun yang ia terima untuk di jadikan istrinya.
    Sementara, Putri Sekar dan ibunya Candrawulan berhasil membebaskan diri dari sekapan ibu tirinya. Mereka pun mengirimkan pesan melalui Burung Merpati untuk di sampai kepada Raja dari Kerajaan Kediri. Mengetahui bahwa Putri Sekar dan Ibunya mengirimkan surat. Inta Sari dan Ibunya segera melarikan diri.
    Putri Sekar sangat senang dan berniat untuk bertemu dengan Pangeran Panji. Namun, ia pun kecwa karena Pangeran Panji sudah pergi berkelana. Ia pun memutuskan untuk berkelana juga untuk mencari Pangeran Panji.
    Suatu hari, ketika Putri Sekar tiba di rumah seorang janda yang mempunyai tiga anak gadis cantik. Nama ke tiga janda tersebut adalah Klenting Merah, Kelentin Biru dan Klenting Ijo. Akhirnya, Putri Sekar pun mengganti namanya menjadi Klenting Kuning.
    Mendengar berita yang bersumber dan desa Dadapan kabar itu menyebutkan jika Mbok Randa mempunyai anak angkat, seorang pemuda yang sangat tampan wajahnya Ande - ande Lumut namanya. Ketampanan Ande - ande Lumut sangat terkenal menjadi buauh bibir dimana - mana. banyak gadis yang datang ke desa Dadapan untuk melamar anak angkat Mbok Randa itu.
    Kabar tentang Ande - ande Lumut sedang mencari Istri terdengar oleh ke empat gadis cantik tersebut. Akhirnya, Janda tersebut menyuruh anak - anaknya untuk pergi menemui Ande - ande Lumut.
    Suatu hari, mereka segera berangkat. Namun, mereka hanya pergi bertiga karena Klenting Kuning mempunyai pekerjaan rumah yang belum selesai. Mereka bertiga saling mendahului agar terpilih oleh Ande - ande Lumut. Namun, di tengah perjalanan mereka sangat kebingungan karena harus menyebrang sungai. Di tengah kebingungan tersebut. Tibs - tibs, muncullah Pemuda bernama Yuyu.
    Kakang ia menawarkan untuk mengantarkan mereka menyebrang. Tapi, Yuyu Kakang mengajukan satu syarat. "Jika sudah menyebrangkan kalian, maka perbolehkan aku untuk mencium kalian bertiga" Pada awalnya mereka menolak. Namun, karena itu jalan satu - satunya mereka pun terpaksa menyetujui persyaratan tersebut.
    Sesampainya di rumah mbok Randa, mereka langsung memperkenalkan diri satu persatu. Melihat kedatangan ketiga gadis cantik tersebut, ia segera memanggil Ande - ande Lumut. Namun, ia langsung menolak ketiga gadis tersebut.
    Sementara itu, setelah menyelesaikan pekerjaannya Kleting Kuning. Kleting Kuning pun juga berniat datang ke desa Dadapan untuk bertemu dengan Andde - ande Lumut. Keinginan itu disampaikannya kepada ibu angkatnya. Kleting Kuning berangkat menyusui ketiga Kleting lainnya. Tibalah ia di tepi sungai. ia pun merasa kebingungan untuk menyebrang. Nanun, lagi - lagi Yuyu Kangkang datang menawarkan bantuannya. Sama seperti ketiga Klenting setelah di sebrangkan Klenting Kuning harus bersedia untuk di cium. Klenting Kuning pun segera naik ke punggung Yuyu Kangkang.
    Setelah mereka tiba di seberang, Kleting Kuning langsung membuka kotoran ayam yang dibungkus daun pisang. oa mengoleskannya pada kedua pipinya. Yuyu Kangkang kemudian menagih janji. Kleting Kuning segera memasang pipinya yang diolesi kotoran ayam. Yuyu Kakang pun marah dan menyuruhnya segera pergi.
    Ande - ande Lumut menolak ke tiga Klenting karena telah di cium oleh Yuyu Kangkang. Tiba - tiba, Ande - ande Lumut sangat terkejut ketika melihat kedatangan Klenting Kuning. Mbok Randa sangat heran melihat sikap anak angkatnya. Banyak gadis - gadis cantik yang datang untuk melamarnya. Namun, ia tolak dengan berbagai alasan. Tapi, melihat Klenting Kuning yang berpakaian sangat kumal dan badannya yang sangat bau malah dii sambut dengan wajah bahagia dan berseri - seri.
    Akhirnya, Mbok Randa pun terdiam. Ia mengikuti Ande - ande Lumut menemui gadis itu. Sementara, Kleting Kuning terkejut sekali melihat Ande - ande Lumut adalah tunangannya, Raden Panji Asmarabangun.
    Akhirnya, di depan semua orang, Klenting Kuning langsung mengubah diri menjadi Putri Sekartaji. Semua orang sangat terkejut melihat sosoknya yang sangat cantik. Ketiga kakak angkatnya pun sangat terkejut ketika mengetahui jika sosok yang selama itu mereka perlakuan dengan tidak baik itu ternyata Putri Sekartaji.
    Tak lama kemudian, mereka di kejutkan oleh Ande - ande Lumut yang membuka dirinya. Ia tidak lain adalah Pangeran Raden Panji. Kedua sejoli tersebut sangat bahagia karena dapat bertemu kembali. Akhirnya, Raden Panji langsung membawa Putri Sekar dan ibu angkatnya Mbok Randa ke Kerajaan Jenggala. Mereka pun segera melangsungkan pernikahan. 

Akhirnya Kerajaaan Kediri dan Kerajaan Jenggala dapat bersatu kembali.

Pesan moral dari Legenda Cerita Rakyat Ande Ande Lumut adalah anak yang berbuat baik akan mendapatkan kebahagiaan dan kesuksesan di kemudian hari. Sedangkan anak yang berbuat buruk akan mendapatkan kesedihan di masa yang akan datang.

Rabu, 14 Juni 2023

Legenda Situ Bagendit Dari Garut Jawa Barat

    Siapa yang tidak mengenal cerita rakyat asal Jawa Barat yaitu dongeng Situ Bagendit? Situ Bagendit merupakan sebuah danau yang terletak di kawasan Kota Bogor. Danau indah yang satu ini ternyata menyimpan cerita legenda yang konon menjadi asal-usul terbentuknya danau tersebut.
    Kalian dapat menyimak cerita lengkap mengenai dongeng legenda Situ Bagendit yang dikutip dari buku Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara, penerbit Wahyu Media (2008) sebagai berikut. Dongeng Situ Bagendit cocok untuk bunda - bunda jadikan sebagai cerita pengantar tidur Si Kecil juga loh. Hal ini dikarenakan dongeng Situ Bagendit mengandung banyak pesan moral penting yang dapat diajarkan pada anak-anak.
    Danau tersebut memiliki ukuran yang cukup luas dan dijadikan sebagai salah satu sumber air untuk memenuhi kehidupan masyarakat di sekitar. Berdasarkan para pendahulu dan ahli sejarah. Situ Bagendit tersebut diambil dari nama seorang wanita tua yang bernama Nyai Bagendit. Karena suatu kisah kehidupan Nyai Bagendit Munculah situ atau danau tersebut dan menjadikan situ tersebut banyak dikenal oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia karena legenda yang mendasarinya.
    Kini, cerita mengenai legenda Situ Bagendit pun sudah hadir dalam berbagai bahasa, mulai dari bahasa Indonesia, Inggris, hingga bahasa Sunda.Kalian dapat menyimak dongeng Situ Bagendit berikut ini dalam beragam bahasa yang sarat dengan pesan moralnya.


Cerita Situ Bagendit Berkisah Tentang Nyai Bagendit

    Pada zaman dahulu didesa tersebut hiduplah seorang wanita paruh baya bernama Nyai Bagendit yang berstatus janda. Janda tersebut memiliki harta yang melimpah peninggalan dari almarhum suaminya yang telah lebih dahulu meninggalkannya. Jadi tersebut tidak memiliki anak sehingga ia hidup sendiri di rumahnya.
    Kekayaan yang ia miliki sering kali menjadi kekhawatiran bahwa hartanya akan habis dan ia akan jatuh miskin. Oleh karena ketakutan tersebut, Nyai Bagendit menjadi wanita yang pelit padahal ia adalah orang yang paling kaya diantara warga desa lainnya. Selain pelit, Bagendit juga merupakan sosok yang tidak ramah kepada orang lain.

     Nyai Bagendit akan membantu warga yang sedang kesulitan dalam hal ekonomi dengan cara meminjamkan uang namun dengan ganti bunga yang sangat tinggi. Selain itu apabila warga yang telat membayar hutang kepadanya akan mendapatkan perlakuan kasar dari orang suruhan Nyai Bagendit dan menyita rumah warga yang berhutang tersebut sebagai gantinya. Para warga sebenarnya sangatlah kesal dan jengkel terhadap sikap Nyai Bagendit yang pelit tersebut. Bahkan Nyai Bagendit juga sering memamerkan harta kekayaannya kepada warga sekitar tanpa belas kasihan.
    Suatu hari saat Nyai Bagendit sedang bersantai di halaman rumahnya sambil menghitung uang dan emas yang dimilikinya datanglah seorang kakek yang telah sangat tua berjalan ke arah rumah Bagendit sambil dipapah dengan menggunakan sebuah tongkat.

    Sang kakek yang seorang pengembara itu bermaksud meminta sedikit air minum kepada Bagendit karena kehausan setelah menempuh perjalanan jauh. Namun, Nyai Bagendit tidak memberikannya dan justru malah memarahi kakek tersebut dengan kasar. Nyai Bagendit juga mengusir kakek tersebut untuk pergi dari rumahnya.
     Sang kakek sangat kecewa dan sedih kemudian ia mendirikan tongkatnya di depan rumah Nyai Bagendit sambil berkata bahwa Nyai Bagendit akan menerima pelajaran dari sikapnya yang pelit tersebut. Nyai Bagendit tidak memperdulikan dan hanya tertawa mendengar ucapak kakek tua tersebut lalu masuk ke dalam rumahnya.
     Tongkat sang kakek kemudian di cabut dan dari lubang tanah tersebut munculah air yang lama-lama mengakibatkan banjir. Para penduduk desa berlarian menyelamatkan diri dan sang kakek menghilang entah kemana. Setelah air meluap sudah hampir besar, Nyai Bagendit baru menyadari dan ia malah menyelamatkan kekayaannya.
    Sambil membawa sekotak uang dan emas Bagendit mencoba meminta tolong namun tidak ada orang yang mmendengarnya karena desa telah sepi penghuni. Nyai Bagendit pun tenggelam bersama kekayaannya dan air semakin meluap dan membentuk seperti danau. Kemudian danau tersebut diberi nama Danau Bagendit atau Situ Bagendit.

Cerita Legenda Situ Bagendit dalam Bahasa Inggris

Cerita mengenai Legenda Situs Bagendit dalam Bahasa Inggris berikut dikutip dari britishcourse.com. 

The Legend of Situ Bagendit

Long time ago, far away in an isolated village there was a young rich woman. The house that she had been living in was very big. Her wealth was plentiful. The young woman lived by herself. She didn't have any friend at all. 

"Wouw, I am very rich! Hahaha, I am the richest woman in this village!" said the young woman while she was looking at her gold and jewelries. It was so pity, that the young woman was very miserly. Her plentiful wealth never been used to help others. 

"All of the wealth is mine, isn't it? So what am I give it all to other for?" The young woman thought. However, many of villagers were poor. They lived in less condition. Sometimes some villagers were hunger, and didn't get any food for days Because of the young woman miserly, the villagers called her Nyai Endit. Nyai Endit meant the miserly rich person. "Bagenda Endit, have mercy on me! My child has not eaten for few days" said an old woman sadly. 

"Hi, you crazy old woman! Get away from me!" yelled Nyai Endit threw the old woman away. Because the old woman didn't want to go. Nyai Endit splashed her with water. Splash! and all over the old woman body and her baby became wet. Nyai Endit was a feelingless woman. She didn't even have a little bit mercy to the old woman and her baby. She even got more angry. 

After that she asked the old woman to get out of her house yard And then she was dragging her out of the yard. Although Nyai Endit was very miserly, the village people kept coming in. The care for the water wheel.

"No, I won't let you to take away the water from my wheel The water in the wheel is mine!” Nyai Endit yelled angrily. 

"Ha ha ha you're all stupid! You think you just can take the water from my wheel” Nyai Endit said while she was watching the thirst villagers outside the fence.  Suddenly, a decrepit man was standing inNyai Endit house yard. He was walking tottery to the wheel while holding his stick When the old man was trying to take the water. 

Nyai Endit saw it. Then she hit the old man with a founder "Have mercy on me Nyai Endit! I want to take the water just for a drink said the old man when he was trying to get up. Nyai Endit kept beating the old man. And then, an astonishing thing happened. Suddenly the old man got up with a healthy body. He walked closer to Nyai Endit. He pointed his stick at the cul woman's nose. 

“Hi. Nyai Endit, take the punishment from me!" said the old man loudly. Then he pointed at the wheel with his stick Wus… byuur, the wheel was sprinkling the water swiftly Not long enough the water was flooding up Nyai Endit couldn't save herself.

She drown with all of her wealth The village was disappeared. The thing that left was a wide and deep lake The lake wame Bagendit Situ means a wide lake it was named Situ Bagendit because the wide le cant wheel that belongs to Nyai Endit.

Dongeng Sasakala Situ Bagendit dalam Bahasa Sunda

Dikutip dari buku Sasakala Talaga Warna: jeung Dongeng-dongeng Lianna, penerbit Kiblat (2012), berikuti dongeng Sasakal Situ Bagendit dalam Bahasa Sunda. 

Sasakala Situ Bagendit

    Jaman baheula di hiji lembur aya randa beunghar. Ceuk paribasana, beungharna Nyi Randa teh estu lubak-libuk sagala boga Kakayaanana bru di juru bro di panto eta Nyi Randa teh katelahna Nyi endit. Awakna jang kung rada ngeusi tapi sorana cempreng. Mun pareng nya rekan bujangna atawa barudak sok laklak dasar bari sorana matak katorekan. Rupana henteu geulis, kitu we saperti urang lembur nu sejen kasebut ngan ukur jajar pasar. 
    Tapi lantaran perbawa kabeungharanana, manehna asa pang geulisna di lembur eta teh. Sapopoe gawena ngan ukur midang nembongkeun papakean jeung perhiasan emas berlian anu sarwa alus. Kongkorong emasna sagede nyere digantelan ku liontin sagede jengkol Geulang kenca katuhu bari alina reunceum dina ramona. Jaba ti eta antingna guntang-gantung beuki tambah gonjleng. Dahareunana unggal poe ngajagrag dina meja makan kadaharan anu ngarareunah, Iwal ti sangu jeung deungeun na dina meja sejen aya rupa-rupa bungbuahan. eta kada haran anu sakitu ngaleuyana teh estu tara kasoro batur sanajan di imahna teh aya nu babantu Jadi sanajan loba dahareun ge Nyi endit mah tara daek barangbere ka batur. Tah najan paparentah kana gawe mah cerewed pisan ka bujang teh ari muruhan mah itungan pisan. Ku kituna kurang dinya mah Nyi endit teh katelah Nyi Randa Medit. Batur salemburna geus apal pisan, meditna Nyi endit lain bae karasa ku bujang-bujangna tapi oge karasa ku batur salemburna Nyi endit mah tara daek campur jeung urang lembur , da cenah sieun karebut harta bandana. 
    Tara daek mere sumbangan keur nu miskin. Mun pareng aya nu bara maen ngalanto ka buruanana sok nitah bujangna ngabu burak, ngusir nitah jauh ulah asup ka buruan. Di lembur eta, Nyi endit siga pisan nu hirup sorangan teu malire ka tatangga, tara daek nulung ka nu butuh tara nalang ka nu susah. Sapopoena nu diriksa ditalingakeun teh ngan ukur harta bandana, sieun aya nu leungit sieun aya nu maling Leuit nu ngajajar digembok dikoncian, pakaian ditumpuk tumpuk dilomarian, duit disumput-sumput dina han dapeun kasur.
    Dina hiji poe ka buruanana aya hiji aki-aki. Awakna begeng bari geus bongkok, make dudukuy samak geus rawing, lengkahna dibarengan iteuk, pakaianana rudin kuleuheu. eta aki-aki teu kanyahoan ti mana jolna ujug ujug geus ngajengjen hareupeun panto bari pok uluk salam ka nu boga imah. "Assalamu'alaikum, nu kagungan bumi aya linggih? Punten aki kumawantun nyuhunkeun sangu sakedik mah lapar aki teh" Kitu pokna bari brek diuk dina emper. Barang Nyi endit ngadenge aya nu pupuntenan bari rek menta sangu gancang bae mukakeun panto Nyi endit ngabedega dina panto bari tutunjuk pok ngagorowok " Naon menta sangu naha kami boga dahareun teh beunang barangpenta kitu . Lapar usaha atuh lain baramaen " Nyi endit pohara ambekna kadatangan aki - aki teh. Lin bae tutunjuk ngusir tapi bari jeung nyuntrungkeun aki-aki tiemper ka buruan ka ditu indit montong datang ka dieu!"
    Bari nitah badegana ngusir aki-aki ti buruanana. Aki-aki teu bisa kumaha, terus ka luar ditungtun ku tu kang kebon. Hatena pohara nyerina ngadenge babasaan Nyi endit anu kasar, ngusir asa popohoan pisan. Barang geus kaluar ti buruan Nyi endit, eta aki-aki teh teu aya nu nganyahoankeun ka mana leosna, tinggal iteukna we nanceb di buruan Nyi endit, poho mawa meureun aki aki teh. 
      Ambekna Nyi endit acan leler, ret kana iteuk anu nanceb. Serenteng bae, iteuk dicabut bari dibalangkeun ka jalan. Tapi aneh bin ajaib, tina tapak iteuk dicecebkeun teh bet bijil cal mancer ka luhur. Beuki lila beuki gede ngaburial ti jero ta neuh nepi ka ngagulidag minuhan buruan Nyi endit pohara reuwaseunana, manehna gogorowokan ka bujang-bujangna nitah nyocokan liang cai. Tapi cai lain ngorotan malah beuki gede, terus lebleban ngeueum sagala nu aya kaasup imah jeung harta banda Nyi endit. 
   Nyi endit jejeritan menta tulung bari teu leupas ngagagandong harta emas berlianana Tatanggana boro-boro hayang nulungan kabeh mupuas da bongan manehna ge tara daek tutulung ka batur. Cai anu bijil tina iteuk aki-aki tea beuki gede ngumpul ngabalong. Imah Nyi endit ngalelep kakeueum cal Nyi enditna tembong ngangkleung di tengah cai bari keukeuh nanangkeup gembolan barang-barangna.
    Teu kungsi lila Nyi endit teu tembong deui ngilu tilelep ka jero cal eta cai nu terus ngagulidag, beuki lila terus ngabalong gede pisan nepi ka jadi situ. eta situ nepi ka kiwari katelah Situ Bagendit. Pernahna di wewengkon Kacamatan Banyu resmi Kabupaten Garut ayeuna jadi salah sahiji tempat tujuan wisata. 

Pesan moral atau amanat cerita dari dongeng Situ Bagendit

    Dongeng Legenda Situ Bagendit mengajarkan pesan moral bahwa orang yang sombong, kikir, serakah, dan tidak mau menolong orang lain yang sedang kesusahan akan membawa seseorang pada musibah. Maka, kita sebagai seorang manusia, hendaknya selalu bersikap rendah hati dan berbagi kepada sesama yang membutuhkan. 
    Sikap ini dapat kita tanamkan kepada Si Kecil atau anak - anak dengan mengajarkan mereka ketika berteman untuk tidak membeda-bedakan mana yang miskin atau yang kaya. Semua anak berhak untuk berteman satu sama lain tanpa memandang status sosial dan ekonomi. Selain itu, tumbuhkan pula jiwa sosial pada Si Kecil atau anak - anak agar mereka memiliki sifat rendah hati dan tolong menolong sejak dini. 
Semoga dongeng Situ Bagendit dalam beragam bahasa di atas beserta dengan pesan moralnya dapat menambah wawasan.

Cerita Rakyat Sangkuriang

Cerita Sangkuriang adalah salah satu cerita rakyat yang berasal dari Provinsi Jawa Barat. Cerita ini berkaitan dengan Tangkuban Perahu, sala...